Minggu, 30 Juni 2013





DASAR MANAGEMEN TERNAK
(PROGRAM USAHA TERNAK)















DisusunOleh :

HARIYANTO
C31121092

PRODUKSI TERNAK

POLITEKNIK NEGERI JEMBER
DOSEN PEMBIMBING:                 Marzuki
TAHUN
2013 / 2014



ANALISA USAHA AYAM BROILER
ANALISA USAHA (per 1 dus isi 100 ekor+ekstra 2 ekor)

A. Permodalan

1. Pembelian bibit ---------> @Rp 4.000,- x 100 ekor = Rp 400.000,-
2. Pakan dari 0 hari sampai panen (60 hr) habis 4 sak (maks)
@ Rp 226.000,- x 3 SAK --------> = Rp 904.000,-
3. Vitamin + Vaksin, dll ------------> = Rp 100.000,-
Jumlah Rp 1.404.000,-

B. Panen

* Dari 102 ekor ayam diambil kemungkinan terburuk dengan angka kematian 10 ekor maka
tinggal 92 ekor dengan berat rata-rata apabila habis pakan 4 sak adalah 0,8 - 1 kg.
* Harga ayam terendah adalah Rp 17.000,-/kg (hanya terjadi pada panenan bulan November
dan Februari). Flktuasi harga antara Rp 17.000,- s.d Rp. 25.000,- per kilogram (kg)

Perkiraan pendapatan kotor dengan asumsi harga saat ini adalah Rp 22.000/kg

* Perkiraan berat ayam 0, 9 kg x 92 ekor = 82,8 kg
* Perkiraan penerimaan 82,8 kg x Rp 22.000,- = Rp 1.821.600,-

Pendapatan Bersih = Pendapatan kotor Rp 1.821.600,-
Modal Rp 1.404.000,-
___________ _
Jumlah terima bersih Rp 417.600,-

Apabila ingin pendapatan yang lebih banyak dan rutin, maka dapat diatur jumlah dan waktu pemeliharaan. Misalnya diprogramkan panen 1 x atau 2 x atau 4 x dalam sebulan dengan jumlah 500 ekor, anda bisa memperhitungkan sendiri pendapatan anda.

Catatan:

1. Cara pemeliharan dan pendampingan akan kami berikan sepenuhnya dengan gratis (Ada manual guide/petunjuk pemeliharaan)
2. Apabila belum bisa memasarkan sendiri, maka akan kami bantu penjualan panenan.
3. Harga DOC dapat berubah setiap saat.
4. Harga daging menyesuaikan harga pasar.

Ø  Persiapan Pemeliharaan Broiler








Hidupkan brooder yang pemanasnya dari bohlam 60 watt untuk setiap area brooding.
 
 














Ø  Pemeliharaan Broiler Pada Fase Starter







 




















Ø  Pemeliharaan Broiler Pada Minggu kedua



 






Text Box: Menimbang bobot anak ayam umur 7 hari, kemudian menghitung pertambahan bobot tubuh ayam minggu pertama.

Text Box: Menghitung jumlah konversi ransum, efisiensi ransum dan mortalitas.








Ø  Pemeliharaan Broiler Pada Minggu ketiga

Ø  Pemeliharaan Broiler Pada Minggu keempat

Text Box: Keluarkan tempat ransum dan air minum dari area brooding. Kemudian menghitung konsumsi ransum,konversi ransum,efisiensi ransum,sisa air minum ayam per ekor perminggu dalam data recording.




 
Text Box: Menimbang bobot ayam, menghitung pertambahan bobot ayam,dan Kemudian buka penuh tirai pada siang hari dan tutup pada malam hari.



 


IV.       1. HASIL PENGAMATAN
LITTER 5 CM



sisa pakan


sisa minum

Minggu
Hari
konsumsi Pakan
Pagi
sore
konsumsi minum
pagi
sore
1
1
90
150

1



2
150
90

1
850
550

3
190
50

1
700
750

4
190
50

1
600
500

5
230
10

1

750

6
240


1
250






1
600
700
2
1
440
60

1
550


2
500


1
400


3
470
30

1
900


4
490
10

1
650
600

5
450
50

1
340
450

6
500


1
500


7
500


1
400

3
1
850



650


2
830
20

1



3
800
50

1



4
700
150

1
150


5
650
200

1
100


6
790
60

1
150


7
850


1


4
1
1071
71

2
250


2
1071


2
500


3
1051
20

2
650


4
1021
50

2
450


5
1011
60

2
500


6
1041
30

2
450


7
1711
900

2
400

PBT PERMINGGU/10ekor
PBT perminggu/ekor
PBT perhari/ekor

PBT 1
1290

minggu 1
129

PBT 1
21.5

PBT 2
2190

minggu 2
219

pbt 2
31.2857

pbt 3
3970

minggu 3
397

PBT 3
56.7143

pbt 4
4160

minggu 4
416

pbt4
59.4286


















Jumlah Ransum perminggu/10e

Sisa Ransum perminggu/10ekor
minggu 1
1090


minggu 1
380

minggu 2
3400
16737

minggu 2
200

minggu 3
5470
16.737

minggu 3
480

minggu 4
6777


minggu 4
791








Jumlah Konsumsi Ransum/mg

Jumlah Konsumsi Ransum perhari/ekor
minggu 1
710


minggu 1
10.142857

minggu 2
3200


minggu 2
45.714286

minggu 3
4990


minggu 3
71.285714

minggu 4
5986


minggu 3
85.514286


Konsumsi Ransum (gr)
Konversi Ransum (gr)
Efisiensi Ransum
minggu 1
71

minggu 1
0.55039

minggu 1
181.69
minggu 2
320

minggu 2
1.46119

minggu 2
68.4375
minggu 3
499

minggu 3
1.25693

minggu 3
79.5591
minggu 4
598.6

minggu 4
1.43894

minggu 4
69.4955










FCR


IP




minggu 1
0.39665

minggu 1
7.52136

BIAYA RANSUM
81873
minggu 2
0.80402

minggu 2
3.5358

PENDAPATAN
200000
minggu 3
0.62767

minggu 3
6.03135

IOFC
2.44281
minggu 4
0.4943

minggu 4
10.208




Rata2 Bobot
minggu 1
0.179
minggu 2
0.398
minggu 3
0.795
 minggu 4
1.211

PERHITUNGAN
KONSUMSI RANSUM




litter 5 cm

litter 10 cm

minggu
x1
(x2)2
x2
(x2)2
1
74
5476
71
5041
2
320
102400
320
102400
3
499
249001
499
249001
4
684.6
468677.2
598.6
358322
total
1577.6
825554.2
1488.6
714764
rata-rata
394.4
206388.5
372.15
178691

PBT








LITTER 5

LITTER 10

MINGGU
x1
(x1)2
x2
(x2)2
1
120
14400
129
16641
2
234
54756
219
47961
3
396
156816
397
157609
4
400
160000
416
173056
total
1150
385972
1161
395267
rata-rata
287.5
96493
290.25
98816.75

konversi ransum




litter 5

LITTER 10

minggu
x1
(x1)2
x2
(x2)2
1
0.6166
0.38019556
0.55
0.3025
2
1.367
1.868689
1.461
2.134521
3
1.26
1.5876
1.256
1.577536
4
1.711
2.927521
1.438
2.067844
total
4.9546
6.76400556
4.705
6.082401
rata-rata
1.23865
1.69100139
1.17625
1.5206

FCR





litter 5

litter 10

minggu
x1
(x1)2
x2
(x2)2
1
0.435
0.189225
0.396
0.156816
2
0.792
0.627264
0.804
0.646416
3
0.623
0.388129
0.627
0.393129
4
0.57
0.3249
0.494
0.244036
total
2.42
1.529518
2.321
1.440397
rata-rata
0.605
0.38238
0.58025
0.360099

IP





litter 5

litter10

minggu
x1
(x1)2
x2
(x2)2
1
6.509
42.36708
7.521
56.56544
2
3.643
13.27145
3.535
12.49623
3
6.107
37.29545
6.031
36.37296
4
8.765
76.82523
10.207
104.1828
total
25.024
169.7592
27.294
209.6175
rata-rata
6.256
42.4398
6.8235
52.40437

Rata-rata konsumsi


rata-rata PBT

S12
618152.3467

S12
18449

618.1523467


18.449
S22
530103.13

S22
19428.92

530.10313


19.42892
F hit
1.166098277

F hit
0.949564

konversi ransum


FCR

S12
0.208997

S12
0.021806
S22
0.182715

S22
0.031212
F hit
1.143841

F hit
0.698636






ANALISA USAHA KAMBING ETAWA
Kebutuhan akan kambing tidak pernah sepi dari permintaan pasar. Daging kambing sudah menjadi bagian dari ketergantungan masyarakat terhadap menu spesial untuk membuat sate dan gulai. Mulai dari warung tenda, kedai, hingga restoran banyak menyajikan menu sate kambing karena lebih digemari. Daging kambing memiliki komposisi khusus yang membuat cita rasanya lebih gurih dan dominan saat dimasak, terutama dibakar. Misalnya, di DKI Jakarta saja membutuhkan sekitar 15.000 ekor lebih per bulan.
Selain untuk kebutuhan konsumtif harian, kambing juga sangat dibutuhkan untuk perayaan keagamaan, seperti akikah dan kurban. Angka kelahiran bayi di Indonesia yang mencapai 4.5 juta per tahun, jika diambil 10% saja yang menyelenggarakan akikah, berarti membutuhkan 450.000 ekor kambing per tahun. Terutama pada hari raya Idul Adha, kebutuhan kambing lebih tinggi lagi, hingga mencapai 80.000 ekor di satu daerah. Angka ini dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk.
Pada sektor lainnya, pasar kambing juga sangat prospektif, yaitu untuk kebutuhan ekspor. Terutama untuk wilayah Timur Tengah, seperti Saudi Arabia dan Kuwait yang kebutuhan akan daging kambingnya sangat tinggi, mencapai lebih dari 40 kg per kapita. Setiap tahun, Kuwait mengimpor kambing sebanyak 1 juta ekor, dan Saudi Arabia sebanyak 2.5 juta ekor. Negara tetangga, seperti Brunei Darussalam dan Malaysia juga membutuhkan ekspor kambing yang besar, sekitar 650 ribu ekor lebih.
Oleh sebab itu, prospek usaha peternakan kambing masih sangat terbuka untuk dikembangkan oleh setiap peternak. Aspek dukungan alam, ketersediaan pakan, dan iklim yang tepat, peternakan dapat dilakukan secara berkesinambungan sepanjang tahun. Selain perkembangbiakannya lebih cepat dan produktif, peternak tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulai usaha. Tergantung skala usaha yang dipilih.  Adapun jalur pemasarannya, dapat dilakukan langsung atau tidak langsung, baik melalui jalur konsumen, blantik, pengumpul, maupun ke pedagang daging atau jagal.
Ada beberapa jenis kambing unggulan yang dapat dipilih sebagai indukan atau bakalan yang menguntungkan, seperti kambing kacang, etawa, peranakan etawa, jawarandu, saanen, kosta, muara, marica, dan samosir. Peternak berpengalaman merekomendasikan untuk memilih kambing jawarandu dan kambing kacang. Keduanya memiliki kelebihan sehingga banyak diternakkan dan tersebar luas di Indonesia. Sistem petenakan dapat dijalankan langsung sekaligus, yaitu pembibitan dan penggemukan karena lebih mudah dibandingkan dengan beternak sapi.
Mengenai segala persiapan dan penanganan lanjutannya, Anda dapat langsung mempelajarinya di dalam buku “Beternak Kambing Unggul” terbitan AgroMedia Pustaka. Buku ini dapat menjadi pedoman yang tepat guna memulai usaha dan mengembangkan peternakan kambing lokal unggul, terutama kambing kacang dan kambing jawarandu yang lebih menguntungkan secara ekonomis dan mudah diterima pasar.
Buku ini disusun oleh Agus Andoko yang telah menyusun 20 judul buku di AgroMedia Pustaka bekerja sama dengan Warsito, SST seorang penyuluh pertanian yang telah lama menjalin kedekatan dengan para peternak. Penulis akan membagikan ilmu dan pengalamannya untuk Anda dalam membangun peternakan kambing unggul hingga memperoleh hasil sesuai harapan. Secara praktis, di dalam buku ini, mereka membahas secara praktis mulai dari prospek peternakan kambing, memilih jenis kambing, menyiapkan kandang, pemberian pakan dan minum, meningkatkan kualitas pakan, penanganan penyakit, budi daya rumput untuk pakan kambing, hingga analisis usaha.
Kambing
Dah lama sekali saya ingin menjadi peternak, tapi sampai sekarang belum tercapai juga, udah sich sempat terjun di peternakan bebek, tapi rugi total. ayam juga gitu, nah tinggal yang ini saya yang pengen saya coba.. kalo ada yang mau atau pengen ikut mencoba, berikut analisa enaknya beternak kambing.. kalo yang g enaknya dikesampingkan dulu aja.. hehe

1. Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak terlalu lama.

2. Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun.

3. Upah tenaga kerja atau gaji berdasar hitungan apabila kita membeli pakan ternak

4. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.

5. Jumlah cempe yang akan di hasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 22 induk = 330 ekor cempe.

6. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor.

7. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran jogjakarta Rp. 200/kg.

8. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan, dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.

9. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing standart yang terjadi di pasaran kaligesing, Jogjakarta. Harga cempe kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini. Harga patokan di ambil kisaran bulan juli 2007.

10. Hasil analisa ini masih belum memperhitungkan hasil penjualan susu pada saat induk kambing etawa bisa di perah selama masa menyusui .

Analisa ini hanya berdasar pengalaman yang saya terapkan dilingkungan peternak Desa Donorejo ,Kec Kaligesing,Kab Purworejo

A. INVESTASI TETAP

# Kambing betina 22 ekor @ Rp. 4.000.000

22 ekor x Rp. 4.000.000

= Rp. 88.000.000

# Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 3.500.000

2 ekor x Rp. 3.500.000

= Rp. 7.000.000

# Kandang 4 unit @ Rp. 5.000.000

4 unit x Rp. 5.000.000

= Rp. 20.000.000

# Peralatan kandang Rp. 500.000

Total investasi tetap:

Rp. 88.000.000 + Rp. 7.000.000 + Rp. 20.000.000 + Rp. 500.000

= Rp. 115.500.000

B. BIAYA PRODUKSI

# Biaya pemeliharaan kambing induk (24 ekor)

- Gaji karyawan/biaya pakan

Rp. 1.400.000 : 30 hari 24 ekor

= Rp. 2000/ekor/hari

Total biaya pemeliharaan induk per 5 tahun adalah

Rp. 2.000 x 5 tahun x 12 bulan x 24 ekor x 30 hari

= Rp. 86.400.000

C. PROYEKSI PENDAPATAN

# Penjualan cempe

300 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp. 450.000.000

# Penjualan induk afkir

24 ekor x Rp. 1.500.000

= Rp. 36.000.000

# Penjualan pupuk kandang

7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor

= Rp. 2.160.000

# Penjualan urine

30 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1500 x 24 ekor

= Rp. 64.800.000

D. REKAPITULASI PENDAPATAN

1. Biaya-biaya:

- Biaya investasi Rp. 115.500.000

- Biaya pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 86.400.000

Total biaya Rp. 201.900.000

2. Pendapatan;

- Penjualan cempe Rp. 450.000.000

- Penjualan induk afkir Rp. 36.000.000

- Penjualan pupuk kandang Rp. 2.160.000

- Penjalan urine Rp. 64.800.000

Total pendapatan Rp. 552.960.000

Keuntungan yang bisa diperoleh adalah sbb:

Rp. 552.960.000 – Rp. 201.900.000

= Rp. 351.060.000

Penghasilan per bulan

Rp. 351.060.000: 5 tahun : 12 bulan

= Rp. 5.851.000

Dengan 22 ekor betina kita per bulan mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 6.211.00 Estimasi keuntungan tersebut belum termasuk kalau hasil cempe yang di keluarkan berkualitas super. Karena pada dasarnya harga cempe yang bener-bener super itu tidak ada batasannya. sebagai gambaran, penulis pernah menjual cempe jantan umur 3 bulan dengan harga 7,5 juta seekor.

Dan estimasi ini termasuk kalo kita asumsikan membeli pakan sendiri satu ekor kambing dengan harga Rp 1,500/ ekor perhari walaupun pada kenyataanya saya sendiri untuk biaya pakan ternak hanya membutuhkan uang Rp 20.000.jadi barometer penghasilan tersebut di atas adalah harga yang paling bawah (rp.1,5jt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar