Oleh:
Priyono, S.Pt
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada
ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan
pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan
mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan
hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan
enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan
sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat
rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada ternak ruminansia dapat dibagi menjadi
empat yaitu:
- Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware
stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat
regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi
diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan
rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
- Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai
proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen
terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan
perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla
dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian
ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena
pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.
- Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena
permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara
omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.
- Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati.
Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di
abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2
sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba
menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan
abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding
sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa
menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi
dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan
secara otokatalitik.
1
BalasHapus2
BalasHapus4
BalasHapus5
BalasHapus